tugas terstruktur 3
TUGAS TERSTRUKTUR 3
δ^+ δ^-
CH3 – H2C – Cl
Atom C yang bermuatan parsial positif ini sangat mudah bereaksi dengan anion atau spesi apaun yang memiliki sepasang elektron bebas dalam molekulnya. Akibatnya ikatan C pada alkil akan pustus dengan halogen dan digantikan dengan ainion atau spesi yang memiliki sepasang elektron bebas tadi.
Reaksi pergantian ini dalam kimia dikenal dengan nama reaksi subtitusi.
Contoh :
Gugus halida yang digantikan oleh anion atau spesi dengan sepasang elektron bebas disebut gugus pergi. Gugus pergi ini ada yang bersifat mudah digantiukan dan ada pula yang susah. Hal ini berhubungan dengan kuat ikatan antara C dengan halidanya.
F- adalah unsur yangsangat/paling elektronegatif sehingga ikatan antara C – F sangat kuat sehingga agak sulit diputus. Seiring dengan menurunnya keelektronegatifan unsur halida, maka ia akan semakin mudah digantikan oleh gugus lain.oleh karena itu Cl-, Br- dan I- sangat mudah menjalani reaksi substitusi.
Reaksi subtitusi alkil halida dapat terjadi karena serangan anion atau spesi yang memiliki elektron menyendiri yang disebut dengan nukleofil. Ada banyak nukleofil yang tersedia, bisa dalam bentuk anion seperti OH-, CH3O- dan bisa juga senyawa netral seperti H2O, CH3OH atau CH3NH2 dan masih banyak lagi.
Realksi subtitusi oleh suatu nukleofil sering disebut substitusi nukleofil.
Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi alkil halida dapat terjadi jika direaksikan dengan suatu basa kuat. Akibatnya adalah molekul alkil halida kehilangan satu atom H dan halidanya, namun tidak digantikan oleh gugus penyerang. Oleh karena yang dibuang adalah H dan X(halida), reaksi eliminasi halida sering juga disebut reaksi dehidrohalogenasi (reaksi penghilangan hidrogen dan halogen).
Produk eliminasi alkil halida oleh basa kuat adalah alkena.
Contoh :
CH3 – CH – CH – CH3 + NaOH ==> CH3 – CH = CH – CH3 + H2O + NaBr
| |
Br H
Sekilas reaksi yang terjadi menggunakan penyerang yang sama. Namun, senyawa alkil halida tertentu menghasilkan produk yang lebih banyak dari reaksi substitusi dan ada juga yang menghasilkan produk lebih banyak dari reaksi eliminasi.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
Contoh reaksi :
Metil halida
CH3Cl + CH3CH2O- ==> CH3OCH2CH3
Produk reaksi subtitusi ( hampir 100%)
Alkil halida primer
CH3CH2Br + CH3CH2O- ==> CH3CH2OCH2CH3
Produk reaksi subtitusi ( hampir 100%)
Alkil halida sekunder (pada kondisi yang sama seperti reaksi diatas)
CH3CHCH2CH3 + CH3CH2O- ==>CH3CHCH2CH3 + CH2 =CHCH2CH3
| |
Br OCH2CH3
(produk subtitusi (produk eliminasi, 80%)
20%)
Jika kondisi reaksi diatas berubah, maka perbandingan persentase produk juga berubah.
Untuk yang tersier, produk reaksi eliminasi yang dihasilkan lebih banyak pada kondisi yangtsama dengan reaksi diatas. Tentu kalian bisa membuat contoh reaksinya sendiri bukan!
Karena ada dua produk yang dihasilkan melalui reaksi yang berbeda hanya dengan menggunakan nukleofil maka reaksi eliminasi dan subtitusi alkil halida disebut reaksi bersaingan.
1. jelaskan mengapa reaksi bersaing substitusi dan eliminasi bisa terjadi?
2. suatu alkohol dapat berubah menjadi eter atau sebaliknya jelaskan mengapa sifat kedua senyawa tersebut berbeda kontras berikan contohnya?
" jawab"
1. Reaksi Substitusi
Ketika atom C pada alkil berikatan dengan gugus halogen yang sangat
elektronegatif, ikatan yang terjadi bersifat polar. Elektron yang
dipakai bersama lebih tertarik ke arah halogen dibandingkan atom C
sehingga C memiliki muatan parsial positif.δ^+ δ^-
CH3 – H2C – Cl
Atom C yang bermuatan parsial positif ini sangat mudah bereaksi dengan anion atau spesi apaun yang memiliki sepasang elektron bebas dalam molekulnya. Akibatnya ikatan C pada alkil akan pustus dengan halogen dan digantikan dengan ainion atau spesi yang memiliki sepasang elektron bebas tadi.
Reaksi pergantian ini dalam kimia dikenal dengan nama reaksi subtitusi.
Contoh :
Gugus halida yang digantikan oleh anion atau spesi dengan sepasang elektron bebas disebut gugus pergi. Gugus pergi ini ada yang bersifat mudah digantiukan dan ada pula yang susah. Hal ini berhubungan dengan kuat ikatan antara C dengan halidanya.
F- adalah unsur yangsangat/paling elektronegatif sehingga ikatan antara C – F sangat kuat sehingga agak sulit diputus. Seiring dengan menurunnya keelektronegatifan unsur halida, maka ia akan semakin mudah digantikan oleh gugus lain.oleh karena itu Cl-, Br- dan I- sangat mudah menjalani reaksi substitusi.
Reaksi subtitusi alkil halida dapat terjadi karena serangan anion atau spesi yang memiliki elektron menyendiri yang disebut dengan nukleofil. Ada banyak nukleofil yang tersedia, bisa dalam bentuk anion seperti OH-, CH3O- dan bisa juga senyawa netral seperti H2O, CH3OH atau CH3NH2 dan masih banyak lagi.
Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi alkil halida dapat terjadi jika direaksikan dengan suatu basa kuat. Akibatnya adalah molekul alkil halida kehilangan satu atom H dan halidanya, namun tidak digantikan oleh gugus penyerang. Oleh karena yang dibuang adalah H dan X(halida), reaksi eliminasi halida sering juga disebut reaksi dehidrohalogenasi (reaksi penghilangan hidrogen dan halogen).
Produk eliminasi alkil halida oleh basa kuat adalah alkena.
Contoh :
CH3 – CH – CH – CH3 + NaOH ==> CH3 – CH = CH – CH3 + H2O + NaBr
| |
Br H
Sekilas reaksi yang terjadi menggunakan penyerang yang sama. Namun, senyawa alkil halida tertentu menghasilkan produk yang lebih banyak dari reaksi substitusi dan ada juga yang menghasilkan produk lebih banyak dari reaksi eliminasi.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
- Struktur alkil halida (metil halida, alkil halida 10, 20 atau 30.
- Kekuatan basa (penyerang)
- Pelarut
- Suhu umunya dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Pada kondisi tertentu, metil halida dan alkil halida primer cenderung menghasilkan produk substitusi.
- Pada kondisi yang setara, alkil halida tersier cenderung menghasilkan produk eliminasi
- Sementara alkil halida sekunder menghasilkan kedua produk subtitusi dan eliminasi. Tetapi jumlah produk yang dihasilkan bergantung pada kondisi reaksi.
Contoh reaksi :
Metil halida
CH3Cl + CH3CH2O- ==> CH3OCH2CH3
Produk reaksi subtitusi ( hampir 100%)
Alkil halida primer
CH3CH2Br + CH3CH2O- ==> CH3CH2OCH2CH3
Produk reaksi subtitusi ( hampir 100%)
Alkil halida sekunder (pada kondisi yang sama seperti reaksi diatas)
CH3CHCH2CH3 + CH3CH2O- ==>CH3CHCH2CH3 + CH2 =CHCH2CH3
| |
Br OCH2CH3
(produk subtitusi (produk eliminasi, 80%)
20%)
Jika kondisi reaksi diatas berubah, maka perbandingan persentase produk juga berubah.
Untuk yang tersier, produk reaksi eliminasi yang dihasilkan lebih banyak pada kondisi yangtsama dengan reaksi diatas. Tentu kalian bisa membuat contoh reaksinya sendiri bukan!
Karena ada dua produk yang dihasilkan melalui reaksi yang berbeda hanya dengan menggunakan nukleofil maka reaksi eliminasi dan subtitusi alkil halida disebut reaksi bersaingan.
2. Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai
ikatan langsung maupun rantai cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai
alkohol yang sering ditemukan adalah yang mengandung 3 gugus hidroksil dan 1
gugus hidroksi dalam satu rantai karbon
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol
yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam
kimia, alkohol
(atau alkanol) adalah istilah
yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan
jumlah gugus fungsi –OH, jenis alkohol:
o
Alkohol
monovalent : memiliki 1 gugus
fungsi –OH
o Alkohol polivalen :
memiliki gugus fungsi –OH lebih dari 1
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung
gugus fungsi –OH.contoh rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di
manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk
keperluan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak
di konsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape,
singkong, anggur dan lain-lain.
Rumus Umum
Alkohol
Rumus struktur senyawa karbon :
CH3-CH3 CH3-CH2-OH
CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-OH
Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka
rumus umum alkanol adalah CnH2n+1 OH atau CnH2n+1O.
Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan posisinya dalam rumus
struktur alkana dikenal empat jenis atom C yaitu atom C primer, atom C
sekunder, atom C tersier,atom C kuertner. Berdasarkan letak gugus
fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya
(-OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3-CH2-OH
│
CH3
2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya
(-OH) terikat pada atom C sekunder.
Contoh:
CH3-CH3-CH-OH
3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya
(-OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh: CH3
│
CH3-CH3-C-OH
│
CH3
reaksi alkohol
1. Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam
Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Contoh reaksi etanol dengan logam
natrium
C2H5―OH+ Na → C2H5ONa
+H2
Etanol
Na-Etoksida
Reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi pengenal alkohol
2.
Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang
berbeda-beda, tergantung pada jenis
alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti
larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat
digunakan untuk mengidentifikasi alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
Alkohol
primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam kar-boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH + O2
à
CH3―COH+H2O
Etanol etanol
CH3―COH + O2 à
CH3COOH
Etanol asam etanol
Alkohol
sekunder teroksidasi membentuk keton.
Alkohol
tersier teroksidasi.
3.
Reaksi dengan oksigen halida
Jika alkohol direaksikan dengan
hidrogen halida akan terbentuk haloalkana dan air dengan reaksi:
R―OH+HX
R― H2O
Contoh:
CH3― OH+HCl CH3―Cl+H2O
4.
Reaksi esterifikasi
Alkohol dengan asam karboksilat
dapat menghasilkan ester.
R―OH + R― COOH à
R―COOR’ + H2O
Alkohol asam
karbosilat ester
Contoh:
C2H5OH + CH3COOH à
CH3 ― COOC2H5 + H2O
Etanol asam
asetat etil asetat
5.
Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi
alkena dan air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH à CH2―CH= CH2 + H2O
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada
reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan gugus OH yang terlepas berasal dari
atom-atom C yang berdekatan. Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol sekunder,
atom H yang terlepas berasal dari atom C yang terikat
pada rantai C
terpanjang.
ETER
Eter
mempunyai rumus umum R-O-R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus alkil yang
sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simetris dan jika tidak
sama disebut dengan eter majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol,
sebab rumus kimia eter sama dengan alkohol.Contoh senyawa eter yang paling
umum adalah pelarut dan anestetikdietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3).
Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini
merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
Jenis eter:
Eter tunggal : eter dengan gugus alkil sama
Eter majemuk : eter dengan gugus alkil berbeda
Sintesis
senyawa eter
a. Umumnya eter dibuat dari dehidrasi
alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat
pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna. Pembuatan eter
dari alcohol
CH3CH2OH
+ HOCH2CH3⎯H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3
+ H2O
b. Reaksi
antara Natrium Alkanolat dengan alkilhalida (sintesis Williamson)
Contoh :
C2H5OH + H2SO4 → C2H5SO3OH + H2O (tahap 1)
C2H5SO3OH + C2H5OH → C2H5OC2H5 + H2SO4 (tahap 2)
Kegunaan eter
1. Eter dalam laboratorium digunakan
sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air.
2. Dalam bidang kesehatan, eter banyak
dgunakan untuk obat pembius atau anestetik
menurut saya bisa,karena reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan rangkap dua atau tiga pada senyawa tak jenuh menjadi rangkap tunggal. hasil dr reaksi adisi trsebut dpt d substitusi
BalasHapuscontoh : C2H4 + Cl2 -> C2H4Cl2 (rx.adisi)
C2H4Cl2 + H2 -> C2H5Cl + HCl (rx.substitusi)
Terima kasih saudari mutiara
HapusTerima kasih saudari mutiara
HapusReaksi Subtitusi adalah reaksi penggantian (penukaran) suatu gugus atom oleh gugus atom lain. Pada reaksi subtitusi tidak terjadi perubahan ikatan, ikatan tunggal –> ikatan tunggal.
BalasHapusContoh :
Reaksi monoklorinasi propana (pengantian satu atom H oleh satu atom Cl), misalnya : C3H8 + Cl2 –> C3H7Cl + HCl
Reaksi dibrominasi propana (penggantian dua atom H oleh dua atom Br), misalnya : C3H8 + 2Br2 –> C3H6Br2 + 2HBr sedangkan ,Reaksi Eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa. Pada reaksi elimiasi teradi perubahan ikatan, ikatan tunggal –> ikatan rangkap
Contoh :
CH3–CH3 –> CH2=CH2 + H2
CH3–CH2Br –> CH2=CH2 + HBr
CH3–CH2OH –> CH2=CH2 + H2O
eliminasi merupakan reaksi yang mengubah jumlah substituen dalam atom karbon, dan membentuk ikatan kovalen.Ikatan ganda dan tiga dapat dihasilkan dengan mengeliminasi gugus lepas yang cocok. Seperti substitusi nukleofilik, ada beberapa mekanisme reaksi yang mungkin terjadi. Dalam mekanisme E1, gugus lepas terlebih dahulu melepas dan membentuk karbokation. Selanjutnya, pembentukan ikatan ganda terjadi melalui eliminasi proton (deprotonasi). Dalam mekanisme E1cb, urutan pelepasan terbalik: proton dieliminasi terlebih dahulu. Dalam mekanisme ini keterlibatan suatu basa harus ada.[35] Reaksi dalam eliminasi E1 maupun E1cb selalu bersaing dengan substitusi SN1 karena memiliki kondisi reaksi kondisi yang sama
Terima kasih saudari karlina
HapusTerima kasih saudari karlina
HapusMyrstad dalam Jauhar (2007) menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa hidrokarbon seperti golongan alkohol dan keton dapat diubah menjadi eter dengan cara mengkonversi alkohol sehingga menjadi eter. penelitian ini menggunakan zeolit atau logam transisi yang diembankan kedalam pengemban katalis.
BalasHapusAlkohol dan eter disebut pasangan isomer fungsi , karena kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda . Karena gugus fungsi alkohol dan eter berbeda maka sifat-sifat alkohol dan eter berbeda sekali . Perbedaan alcohol dengan eter sebagai berikut :
No Alkohol Eter
1 Zat cair jernih ,mudah larut dalam air . Zat cair jernih , sukar larut dalam air .
2 Titik didih alcohol lebih tinggi
( bila Mr senyawanya sama ) Titik didih eter lebih rendah
( bila Mr senyawanya sama )
3 Akohol bereaksi dengan logam aktif ( Na atau K ) membebaskan gas H2 Eter tidak bereaksi dengan logam aktif ( Na atau K )
4 Akohol bereaksi dengan PCl5 membebaskan uap HCl Eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan uap HCl
Terima kasih telah membantu menjawab saudari nurazlina
HapusTerima kasih telah membantu menjawab saudari nurazlina
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan yang kedua , berdasarkan literatur yang saya dapatkan jika
BalasHapusperbedaan Alkohol dengan Eter
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan rekasinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida.
Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi.
Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl.
Terima kasih telah membantu menjawab saudari fania
HapusTerima kasih telah membantu menjawab saudari fania
HapusBaiklah. saya akan menambahkan sedikit jawaban dari nomor 1.
BalasHapusReaksi eliminasi alkil halida dapat terjadi jika direaksikan dengan suatu basa kuat. Akibatnya adalah molekul alkil halida kehilangan satu atom H dan halidanya, namun tidak digantikan oleh gugus penyerang. Oleh karena yang dibuang adalah H dan X(halida), reaksi eliminasi halida sering juga disebut reaksi dehidrohalogenasi (reaksi penghilangan hidrogen dan halogen).
Produk eliminasi alkil halida oleh basa kuat adalah alkena.
Contoh :
CH3 – CH – CH – CH3 + NaOH ==> CH3 – CH = CH – CH3 + H2O + NaBr
| |
Br H
Sekilas reaksi yang terjadi menggunakan penyerang yang sama. Namun, senyawa alkil halida tertentu menghasilkan produk yang lebih banyak dari reaksi substitusi dan ada juga yang menghasilkan produk lebih banyak dari reaksi eliminasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerima kasih jawaban anda sangat membantu
HapusTerima kasih jawaban anda sangat membantu
HapusTerima kasih jawaban anda sangg
HapusSaya akan menambahkan soal. 2
BalasHapusMyrstad dalam Jauhar (2007) menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa hidrokarbon seperti golongan alkohol dan keton dapat diubah menjadi eter dengan cara mengkonversi alkohol sehingga menjadi eter. penelitian ini menggunakan zeolit atau logam transisi yang diembankan kedalam pengemban katalis.
Alkohol dan eter disebut pasangan isomer fungsi , karena kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda . Karena gugus fungsi alkohol dan eter berbeda maka sifat-sifat alkohol dan eter berbeda sekali . Perbedaan alcohol dengan eter sebagai berikut :
No Alkohol Eter
1 Zat cair jernih ,mudah larut dalam air . Zat cair jernih , sukar larut dalam air .
2 Titik didih alcohol lebih tinggi
( bila Mr senyawanya sama ) Titik didih eter lebih rendah
( bila Mr senyawanya sama )
3 Akohol bereaksi dengan logam aktif ( Na atau K ) membebaskan gas H2 Eter tidak bereaksi dengan logam aktif ( Na atau K )
4 Akohol bereaksi dengan PCl5 membebaskan uap HCl Eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan uap HCl
Terima kasih saudari sintari
HapusTerima kasih saudari sintari
Hapus