isomer struktur senyawa hidrokarbon dan sistem nomenklatur
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
A. Sistem Nomenklatur
Suatu sistem pemberian nama yang digunakan dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan, misalnya ilmu kimia disebut tata nama (nomenklatur). Pemberian nama suatu senyawa kimia merupakan suatu tantangan karena setiap zat yang unik mempunyai nama yang unik pula. Disamping itu, nama senyawa kimia tidak dapat dipilih secara sembarangan. Ketentuan mengenai tata nama senyawa kimia ditetapkan oleh IUPAC.
IUPAC (International
Union Pure and Applied Chemistry) merupakan badan internasional
yang membuat tata nama zat kimia yang ada di dunia ini. Yang bertujuan agar
mempermudah dalam penamaan senyawa, sehingga kita dapat membedakan suatu
senyawa dengan senyawa lainnya dengan sistem tata nama IUPAC. Nama yang
diberikan pada suatu senyawa organik harus memberikan gambaran yang jelas mengenai
rumus strukturnya demikian pula sebaliknya dari struktur yang ada nama suatu
senyawa organik dapat ditentukan.
Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian yakni Parent, Prefix, dan
suffix.
1. Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
2. Prefix: cabang
3. Suffix: gugus fungsional (-ana,-ena,-una)
Review Tata Nama Senyawa Organik
Menurut Aturan Iupac
Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan
ikatan tunggal. Aturan penamaan senyawa
alkana : 1. Alkana memiliki akhiran
"-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam rantai
tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC.
2. Menentukan rantai induk, yaitu rantai
karbon terpanjang.
3. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung
terdekat cabang.
4.
Menentukan nomor cabang pada rantai induk.
5. Memberi
nama cabang yang merupakan gugus alkil.
6.Urutan
penamaan alkana :
a. Untuk rantai
lurus (tidak bercabang) Nama alkana diberi awalan n (normal)
Contoh :
n-pentana
b. Untuk rantai bercabang
1) Jika terdapat lebih dari satu alkil
sejenis, urutan penamaan: nomor alkil - jumlah alkil sejenis ( di , tri ,
tentra, dst.) - nama alkil-nama alkana- rantai
induk.
Contoh :
2) Jika terdapat lebih dari satu jenis alkil,
urutan penamaan : nomor alkil - jumlah alkil sejenis (di, tri, tentra, dst.) -
nama alkil (menurut abjad) – nama alkana rantai induk.
Contoh :
Alkena
Alkena merupakan senyawa
hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua. Aturan penamaan senyawa alkena :
1.
Penamaan rantai induk sama seperti alkana, akan tetapi pada alkena
berakhiran – ena.
2.
Penentuan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang memiliki
ikatan rangkap dua.
3.
Penomoran rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
4.
Penamaan alkil sama seperti alkana, tetapi pada penomoran lebih
didahulukan ikatan rangkap.
5. Urutan penamaan alkena :
a.
Untuk rantai lurus (tidak bercabang)
Nomor ikatan rangkap – nama
alkena
Contoh :
a.
Untuk rantai bercabang Nomor alkil pada
rantai induk - jumlah alkil (untuk lebih dari satu alkil sejenis ( di , tri,
tentra, dst.) – nama alkil (menurut abjad untuk lebih dari satu jenis
alkil) – nomor atom C ikatan
rangkap – nama alkena rantai induk
Contoh
:
Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap
penamaan rantai induk : Nomor ikatan rangkap - nama rantai menurut aturan imbuhan pengganda IUPAC – jumlah
ikatan ranngkap ( di , tri , tentra, dst.) – ena.
Contoh
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan
ikatan rangkap tiga. Aturan penamaan sama
seperti alkena hanya saja akhiran – ena diganti dengan
– una
Contoh :
Isomer Struktural
Isomer struktural adalah senyawa dari rumus
kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda didasarkan pada
bagaimana konstituen atom mereka diurut. Sebagai contoh, ada dua isomer
struktural
dengan sama rumus kimia C4H10, CH3CH2CH2CH3
butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3.
Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat
Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena
jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural
dengan rumus kimia C5H12, lima dengan rumus C6H14
dan sembilan dengan rumus C7H16.
Isomer
struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun
mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat
rumah tangga orang dapat menemukan C3H8O, atau isopropil
alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah
CH3CH (OH) CH3. Selain itu, ada n-propil alkohol, CH3CH2CH2
(OH) dan bahkan eter metiletil, CH3OCH2CH3,
meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di
rumah. Juga ada isomer struktural senyawa karbon yang mengandung atom lain.
Apa
yang membuat kelimpahan bentuk seperti isomer yang mungkin adalah kemampuan
atom dari beberapa unsur – terutama karbon – untuk bergabung satu sama lain.
Hal ini disebabkan sifat dari ikatan antara atom. Atom karbon yang berdekatan
bergabung dengan ikatan kovalen, ikatan di mana atom yang berpartisipasi
berbagi elektron yang sama, daripada memindahkannya dari satu atom ke yang
lain. Sebagai gambaran, dalam garam meja biasa, NaCl, atom natrium ikut serta
memberikan lebih dari satu elektron yang tersedia untuk atom klor, dan dua atom
tertarik gaya elektrostatis. Hal seperti ini ada antara atom karbon yang
bergabung dalam etana, C2H6.
Isomer
structural
Ada
tiga jenis isomer struktural yang perlu diketahui: Isomer rantai, isomer posisi
dan isomer fungsional.
Isomer rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari
percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C5H12.
Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang,
dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.
Isomer rantai
karbon
Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon
tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka
tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br.
Pada salah satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi
pada bagian tengah dari rantai.
Isomer grup fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer
mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok
molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O
dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).
Isomer grup alcohol
Isomer Alkana
Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon
mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur berbeda.
Contoh
Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai
dua struktur yang berbeda, yaitu:
Atau jika diungkapkan dalam bentuk model molekul
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan
metil propana adalah pada kerangka rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak
bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan
struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih
n-butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah
-11,6oC.
Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak
jumlah isomer alkana
-nya.
Tabel: Jumlah isomer alkana dari
beberapa senyawa
Jumlah atom C
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
15
|
20
|
Rumus molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
C15H32
|
C20H42
|
Jumlah isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
4.347
|
366.319
|
Tabel berikut menunjukan perbedaan titik didih dan titik lebur
dari isomer senyawa heksana.
Tabel: titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14)
Struktur
|
Nama
|
Titik didih (oC)
|
Titik lebur (oC)
|
CH3-CH2-CH2–
CH2-CH2-CH3
|
n-heksana
|
69
|
-95
|
2-metil pentana
|
60
|
-154
|
|
3-metil pentana
|
63
|
-118
|
|
2,2-dimetil butana
|
50
|
-98
|
|
2,2-dimetil butana
|
58
|
-129
|
Pada etilen
Mengapa ikatan antara H-C-C lebih
besar daripada ikatan antara H-C-H ?
Ikatan antara H-C-C lebih besar
daripada ikatan antara H-C-H dikarenakan pada ikatan H-C-C terdapat ikatan sigma yang mempunyai tolakan
yang lebih besar dibanding ikatan phi yang terdapat pada ikatan H-C-H
B. Isomer Struktural
Isomer adalah molekul yang memiliki rumus molekul yang sama, tetapi memiliki pengaturan yang berbeda dari atom dalam ruang. Yang mengecualikan setiap pengaturan yang berbeda yang hanya karena molekul berputar secara keseluruhan, atau berputar sekitar ikatan tertentu. Misalnya, kedua hal berikut adalah molekul yang sama. Mereka tidak isomer. Keduanya butanaApa isomer struktural?
Dalam isomer struktur, atom diatur dalam urutan yang sama sekali berbeda. Hal ini lebih mudah untuk melihat dengan contoh-contoh spesifik.Berikut melihat beberapa cara yang isomer struktur dapat timbul. Nama-nama dari berbagai bentuk isomer struktural mungkin tidak penting karena banyaknya, tetapi Anda harus menyadari kemungkinan yang berbeda ketika Anda memperhatikan isomer.Jenis Isomer StrukturalIsomer Rantaiisomer ini muncul karena kemungkinan bercabang dalam rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua isomer dari butana, C 4 H 10. Dalam salah satu dari mereka, atom karbon terletak pada “rantai lurus” sedangkan di lain pada rantai bercabang.
Hati-hati untuk tidak menyebut isomer yang hanya versi memutar dari molekul asli. Misalnya, struktur ini hanya versi rantai lurus dari butana diputar disekitar ikatan karbon-karbon pusat.
Anda bisa dengan mudah melihat ini dengan model. Ini adalah contoh yang sudah digunakan di bagian atas halaman ini.
Pentana, C 5 H 12, memiliki tiga isomer rantai. Jika Anda berpikir Anda dapat menemukan bentuk lain, mereka adalah hanya versi memutar seperti di bawah. Jika ragusilahkan buat beberapa model.
Isomer Posisi
Dalam isomer posisi, kerangka karbon dasar tetap tidak berubah, namun kelompok-kelompok penting dipindahkan di sekitar kerangka itu.Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C 3 H 7 Br. Dalam salah satu dari mereka atom bromin di ujung rantai, sedangkan di lain itu melekat di tengah.
Jika Anda membuat model, tidak ada cara sehingga Anda bisa memutar satu molekul untuk mengubahnya menjadi yang lain. Anda akan harus membuka bromin yang di ujung dan pasang kembali di tengah. Pada saat yang sama, Anda harus pindah hidrogen dari tengah sampai akhir.
Contoh lain yang serupa terjadi pada alkohol seperti C 4 H 9 OH
Ini adalah hanya dua kemungkinan asalkan Anda tetap dengan rantai empat karbon, tetapi tidak ada alasan mengapa Anda harus melakukan itu. Anda dapat dengan mudah memiliki campuran isomer rantai dan isomer posisi – Anda tidak terbatas pada satu atau yang lain.
C. Isomer Alkana
Kita sering menjumpai suatu senyawa
kimia yang memiliki rumus kimia/ molekul sama tetapi memiliki rumus
struktur molekul berbeda. Hal ini disebabkan karena pada suatu senyawa
tertentu terjadi proses isomerisasi. Ismerisasi merupakan peristiwa
terjadi ketika dua senyawa atau lebih memiliki rumus molekul sama tetapi
memiliki struktur ikatan berbeda. Senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan beda disebut isomer. Adapun
jenis-jenis isomer yang terjadi pada senyawa-senyawa kimia meliputi
isomer Struktur (kerangka, posisi dan fungsional) dan geometri (cis dan trans).
1. Isomer Alkana
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
1. Isomer Kerangka/ Rantai
c. Isomer Fungsional
Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H6)
3. Isomer Alkuna
a. Isomer Posisi
Pada pentuna C5H8 memiliki 3 isomer seperti di bawah ini:
b. Isomer kerangka/ rantai
c. Isomer Fungsi
Struktur
alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang
mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti
CH4, C2H6 dan C3H8
karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur
ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul
sama. Perhatikan gambar di bawah ini:
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya yaitu:
Kita
dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah
atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya
seperti yang tertera ditabel bawah ini:
Jumlah atom C
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
Rumus molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
Jumlah isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
2. Isomer Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia C4H8 sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu isomer struktur dan isomer geometri.
a. Isomer Struktur
1. Isomer Kerangka/ Rantai
2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama.
b. Isomer geometri
Ikatan
rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir)
sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan
energi cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan
rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan
isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk
2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.
c. Isomer Fungsional
Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H6)
3. Isomer Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus kimia (C4H6)
memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada pembahasan berikut
akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna. Perhatikan dua
isomer yang dimiliki butuna (C4H6)
a. Isomer Posisi
Pada pentuna C5H8 memiliki 3 isomer seperti di bawah ini:
b. Isomer kerangka/ rantai
c. Isomer Fungsi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
saya ingin bertanya bagaimana menurut anda cara kita menentukan suatu senyawa itu berisomer funsional dengan senyawa lain? Terimakasih
BalasHapusAtom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa dan merupakan ciri khas dari suatu deret homolog kimia karbon disebut gugus fungsi. Jika etana (C2H6) memiliki deret homolog alkana, dan satu atom H-nya digantikan dengan gugus alkohol (—OH) maka menjadi C2H5OH. Maka, akan berdampak pada perubahan sifat senyawa (fisis dan kimia) dari etana ke etanol (C2H5OH). Kesimpulan: gugus fungsi akan membuat sifat dan struktur alkana berubah, tetapi masih dalam satu deret homolog.
HapusAtom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa dan merupakan ciri khas dari suatu deret homolog kimia karbon disebut gugus fungsi. Jika etana (C2H6) memiliki deret homolog alkana, dan satu atom H-nya digantikan dengan gugus alkohol (—OH) maka menjadi C2H5OH. Maka, akan berdampak pada perubahan sifat senyawa (fisis dan kimia) dari etana ke etanol (C2H5OH). Kesimpulan: gugus fungsi akan membuat sifat dan struktur alkana berubah, tetapi masih dalam satu deret homolog.
HapusTerimakasih sdri Indah atas materinya, namun bisakah Anda memberikan contoh senyawa yg memiliki rantai karbon terpanjang (rantai induk) ?
BalasHapusSenyawa-senyawa alkohol berikut yang memiliki rantai karbon terpanjang adalah.. A. 2-butanol B.2-metil-2-propanol c. 3-butanol d.n-pentanol e.2-metil-2-butanol
HapusHai indah, dapatkah anda memberikan contoh dari isomer struktural. Terima kasih
BalasHapusContoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah)
HapusBisa kah anda jelaskan apa yg dmksud dngn Ismerisasi? Tolong jelaskan beserta contohnya
BalasHapusIsomerisasi ialah peristiwa senyawa karbon yang rumus kimianya sama, tapi rumus strukturnya berbeda.
HapusContoh;
Senyawa dengan rumus C4H10
a. Dapat berupa CH 3 – CH 2 – CH 2 = CH 2 : n butena
b. Dapat berupa H 3 C – C – CH 3 ; 2 metil propana
Saya ingin menambahkan sedikit tentang materi anda Isomer geometri adalah isomer yang menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu atau keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda. Contoh Isomer geometri :
BalasHapusa) Isomer geometri dari 2-pentena → H3C – CH = CH – CH2 – CH3
b) Cis–2–pentena
terimakasih
Terima kasih saudari sri oktaviani apa yang anda tambahkan sangat bermanfaat
HapusTerima kasih saudari sri oktaviani apa yang anda tambahkan sangat bermanfaat
Hapus