stereokimia 2
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
A. Konfigurasi
Mutlak dan Relatif
Konfigurasi
mutlak merupakan penataan atom-atom dalam ruang 3 dimensi dengan orientasi yang
telah pasti. Sedangkan konfigurasi relatif adalah perbandingan penataan
atom-atom dari bangun 3 dimensi dan biasanya bersifat belum pasti.
a. Aturan
Chan-Ingold-Prelog (Konfigurasi Absolut)
System ini
menggunakan huruf R dan S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan
pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul. Penentuan setiap
gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan.
Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom
hidrogen (H) pada uruta paling akhir. Jika urutan prioritas gugus tersusun
menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi
S (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister).
b. Ketentuan
Fischer (Konfigurasi Relatif)
Sistem
penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan
ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral) yaitu konvensi D dan L.
Metode ini banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk
karbohidrat dan asam amino. Proyeksi Fischer terhadap gliseraldehida dengan
rantai karbon digambarkan secara vertikal, dengan karbon yang paling teroksidasi
(aldehid) berada pada bagian paling atas.
Secara umum, kiralitas suatu objek paling
nyata bila objek itu berinteraksi dengan objek kiral lainnya. Senyawa
kiral itu sendiri berarti ketika karbon tertravalen mengikat empat gugus
atau ligan yang berbeda. Kiral merupakan sifat ketanganan, dimana suatu
objek disebut kiral jika tidak dapat ditumpangtindihkan dengan bayangan
cerminnya.
Entatiomer memiliki sifat kiral yang
identik, seperti titik lelelh, titik didih, rapatan, dan berbagai jenis
spektrum. Kelarutannya dalam pelarut biasa yang akiral juga identik.
Namun, entationer memiliki sifat kiral yang berbeda, salah satunya ialah
arah pemutaran cahaya terpolarisasi-bidang (searah atau berlawanan arah
jarum jam).
Meskipun entationer memutar cahaya
terpolarisasi-bidang ke arah yang berlawanan, keduanya memiliki rotasi
spesifik yang sama besarnya (tetapi dengan arah yang berlawanan), sebab
besarnya derajat bukanlah sifat kiral. Hanya arah rotasi yang merupakan
sifat kiral.
B. Pemisahan
Campuran Rasemik (Enantiomer)
Enantiomer
adalah dua stereoisomer yang mana memperlihatkan tidak dapat dihimpitkan
terhadap bayangan cerminnya. Diastereomers pada umumnya memiliki paling tidak
dua pusat asimetris (satu diantaranya mempunyai konfigurasi yang sama) dan
bukan merupaka bayangan cerminnya.
Enantiomer hanya
terjadi dengan senyawa-senyawa yang molekulnya kiral. Suatu molekul kiral
didefinisikan sebagai molekul yang tidak superimposible (tidak dapat
dihimpitkan) diatas bayangan cermin. Pemakaian kata kiral pada molekul tersebut
mempunyai sifat ketegangan. Karbon kiral adalah suatu atom karbon yang mengikat
empat gugus yang berbeda yang terikat padanya adalah adalah hiodroksil, metil,
etil, dan atom hydrogen. Cara lain untuk menentukan apakah suatu molekul kiral
atau akiral adalah dengan melihat ada atau tidaknya bidang simetri dalam
molekul.
Bidang simetri
adalah suatu bidang khayal yang membagi dua molekul sehingga bagian-bagian
tersebut merupakan bayangan cermin antara satu dengan yang lainnya. Untuk memisahkan
dua enantiomer, maka harus direaksikan dengan pereaksi kiral. Hasilnya
merupakan diastereomer dan ini memberikan semua sifat-sifat yang berbeda (sifat
ke kiralan dan ke akiralan) sehingga dapat dipisahkan melalui metode-metode
umum.
Proses pemisahan campuran resemik menjadi
entatiomernya dinamakan resolusi. Karena entatiomer memiliki sifat
akiral yang identik, kita memisahkan dengan cara mengonversinya menjadi
diastereomer, pisahkan diastereomer, dan kemudia merekonversi
diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali.
Untuk memisahkan dua enantiomer,
pertama-tama kita reaksikan dengan reagen kiral. Produknya kan berupa
sepasang diastereomer. Diastereomer ini diketahui berbeda dalam semua
jenis dan sifatnya dan dapat dipisahkan melalui metode biasa. Sesudah
diastereomer-diastereomer ini dipisahkan, kemmudian kita melaksanakan
reaksi yang meregenerasi reagen kira itu dan memisahkan enantiomernya.
Permasalahan: kenapa penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan?
Permasalahan: kenapa penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa manfaat dari penataan dengan konfigurasi mutlak?
BalasHapusKonfigurasi mutlak merupakan konfigurasi mutlak adalah konfigurasi yang penataan atom-atom dalam tiga dimensi dengan orientasi yang sudah pasti. Konfigurasi mutlak menggunakan arah orientasi R (rectus) dan S (sinister) untuk setiap pusat kiral dalma molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat . Penentuan pusat gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Arah orientasi R adalah searah jarum jam, sedangkan arah orientasi S adalah berlawanan jarum jam. Cara penentuan konfigurasi R dan S berdasarkan ketentuan Chan-Ingold-Prelog
HapusKonfigurasi mutlak merupakan konfigurasi mutlak adalah konfigurasi yang penataan atom-atom dalam tiga dimensi dengan orientasi yang sudah pasti. Konfigurasi mutlak menggunakan arah orientasi R (rectus) dan S (sinister) untuk setiap pusat kiral dalma molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat . Penentuan pusat gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Arah orientasi R adalah searah jarum jam, sedangkan arah orientasi S adalah berlawanan jarum jam. Cara penentuan konfigurasi R dan S berdasarkan ketentuan Chan-Ingold-Prelog
HapusMengapa System konfigurasi mutlak menggunakan huruf R dan S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul.??
BalasHapusSistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
HapusPenentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2)
Sistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
HapusPenentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2)
Tolong berikan contoh molekul yang tidak superimposible?
BalasHapusTerimakasih
Jika ada dua atau lebih gugus yang sama terikat pada suatu karbon tetrahedral, maka molekul tersebut adalah akiral dan superimposible terhadap bayangan cerminnya. Sebagai contoh adalah molekul 2-propanol.
HapusBerdasarkan uraian di atas maka kita sampai pada kesimpulan yang telah dikemukakan oleh van’t Hoff :
Hanya satu senyawa yang ditemukan oleh rumus CH3X
Hanya satu senyawa yang ditemukan oleh rumus CH2X2
Ada dua senyawa bersifat enantiometrik yang telah ditemukan untuk rumus CHXYZ.
Jika ada dua atau lebih gugus yang sama terikat pada suatu karbon tetrahedral, maka molekul tersebut adalah akiral dan superimposible terhadap bayangan cerminnya. Sebagai contoh adalah molekul 2-propanol.
HapusBerdasarkan uraian di atas maka kita sampai pada kesimpulan yang telah dikemukakan oleh van’t Hoff :
Hanya satu senyawa yang ditemukan oleh rumus CH3X
Hanya satu senyawa yang ditemukan oleh rumus CH2X2
Ada dua senyawa bersifat enantiometrik yang telah ditemukan untuk rumus CHXYZ.
Mengapa System konfigurasi mutlak menggunakan huruf R dan S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul.??
BalasHapusSistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
HapusPenentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2)
Sistem yang paling sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat kiral molekul obat.
HapusPenentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral, karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut (Sardjono R.E.,Modul 2)
Assalamualaikum..
BalasHapusTolong anda jelaskan perbedaan konfigurasi mutlak dan relatif, berikan contohnya?
Konfigurasi Elektron Relatif (Ketentuan Fischer)
HapusProyeksi fischer ini dikemukakan pada abad 19 oleh seorang ahli kimia berkebangsaan jerman yaitu Emil Fischer. Ia mengemukakan bahwa rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang (dari) gugus-gugus disekitar atom kiral. Karena fischer mengembangkan rumus-rumus ini untuk menyatakan molekul gula, maka disini akan digunaka gula tersederhana untuk menggambarkan tipe proyeksi fischer yang lazim dipakai dewasa ini : 2,3-dihidroksipropanal (biasanya disebut gliseraldehida) dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa). Gliseraldehida mempunyai satu atom karbon kiral (karbon 2), sementara eritrosa mempunyai dua karbon kiral (karbon2 dan3).
Konfigurasi ElektronMutlak (ketetapan Chad Ingold Prelog)
Urutan penataan keempat gugus disekitar suatu atom karbon kiral disebut Konfigurasi Mutlak disekitar atom itu. Sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Arah pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh suatu enantiomer adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiomer adalah khas struktur molekulnya. Tak terdapat hubungan yang sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enentiomer tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya.
Konfigurasi Elektron Relatif (Ketentuan Fischer)
HapusProyeksi fischer ini dikemukakan pada abad 19 oleh seorang ahli kimia berkebangsaan jerman yaitu Emil Fischer. Ia mengemukakan bahwa rumus proyeksi untuk menunjukkan penataan ruang (dari) gugus-gugus disekitar atom kiral. Karena fischer mengembangkan rumus-rumus ini untuk menyatakan molekul gula, maka disini akan digunaka gula tersederhana untuk menggambarkan tipe proyeksi fischer yang lazim dipakai dewasa ini : 2,3-dihidroksipropanal (biasanya disebut gliseraldehida) dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa). Gliseraldehida mempunyai satu atom karbon kiral (karbon 2), sementara eritrosa mempunyai dua karbon kiral (karbon2 dan3).
Konfigurasi ElektronMutlak (ketetapan Chad Ingold Prelog)
Urutan penataan keempat gugus disekitar suatu atom karbon kiral disebut Konfigurasi Mutlak disekitar atom itu. Sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Arah pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh suatu enantiomer adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantiomer adalah khas struktur molekulnya. Tak terdapat hubungan yang sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enentiomer tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya.
Apa maksudnya merekonversi diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali ? Terimakasih
BalasHapusProses pemisahan campuran resemik menjadi entatiomernya dinamakan resolusi. Karena entatiomer memiliki sifat akiral yang identik, kita memisahkan dengan cara mengonversinya menjadi diastereomer, pisahkan diastereomer, dan kemudia merekonversi diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali.
HapusUntuk memisahkan dua enantiomer, pertama-tama kita reaksikan dengan reagen kiral. Produknya kan berupa sepasang diastereomer. Diastereomer ini diketahui berbeda dalam semua jenis dan sifatnya dan dapat dipisahkan melalui metode biasa. Sesudah diastereomer-diastereomer ini dipisahkan, kemmudian kita melaksanakan reaksi yang meregenerasi reagen kira itu dan memisahkan enantiomernya.
Proses pemisahan campuran resemik menjadi entatiomernya dinamakan resolusi. Karena entatiomer memiliki sifat akiral yang identik, kita memisahkan dengan cara mengonversinya menjadi diastereomer, pisahkan diastereomer, dan kemudia merekonversi diastereomer yang sekarang telah terpisah menjadi enantiomernya kembali.
HapusUntuk memisahkan dua enantiomer, pertama-tama kita reaksikan dengan reagen kiral. Produknya kan berupa sepasang diastereomer. Diastereomer ini diketahui berbeda dalam semua jenis dan sifatnya dan dapat dipisahkan melalui metode biasa. Sesudah diastereomer-diastereomer ini dipisahkan, kemmudian kita melaksanakan reaksi yang meregenerasi reagen kira itu dan memisahkan enantiomernya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum selamat malam mbak Indah Kasih,
BalasHapusDari materi anda tersebuat sangat menarik sekali sehingga mngeluarkan prtanyaan besar bagi sya, peranyaannya adalah :
1. Kenapa Molekul yang mempunyai pusat kiral tidak mungkin mempunyai bidang simetri, dan seperti apa bentuk konfigurasi Conformer chair dalam molekul sikloheksana....? dan jelaskan secara detaill proses dalam laboratorium pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni...?
"Wassalam"
Terimakasih Good Luck.....